24.4 C
Manado
Senin, April 28, 2025
BerandaEtalasePemilu 2024 Sulit Terhindar Hoax, Liando : Ada Tiga Peristiwa Besar Jika...

Pemilu 2024 Sulit Terhindar Hoax, Liando : Ada Tiga Peristiwa Besar Jika tak Dicegah

Date:

Read More

419 Siswa Kelas XII MAN Model 1 Manado Lulus100 Persen

Manado, K-News - MAN Model 1 Plus Keterampilan Manado...

Di CEO Forum 2024, Dirut PLN Ajak Selaraskan Langkah Wujudkan Mimpi Indonesia

Ibu Kota Nusantara, KOMENTARNEWS. Direktur Utama PT PLN (Persero),...

Pentahbisan Gedung Kantor dan Pastori GMIM Wilayah Tondano IV

Tondano KOMENTAR Jemaat GMIM wilayah Tondano IV. merayakan hari yang istimewa...

Desa Tateli Tuntas Salurkan BLT-DD Untuk 53 KPM

Tondano, KOMENTAR-Pemerintah Desa (Pemdes) Tateli Kecamatan Mandolang dibawah kepemimpinan...

Investasi Berkelanjutan di Tanah Air Terus Bertumbuh, PLN Siap Layani Kebutuhan Energi Bersih

Ibu Kota Nusantara, KOMENTARNEWS. PT PLN (Persero) siap mendukung...

Manado, K-News.ID-Momen pemilihan umum (Pemilu) 2024 jadi atensi banyak pihak. Sebab, tak jarang masyarakat disuguhi berbagai informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Pengamat politik Ferry Daud Liando, menilai Pemilu 2024 kemungkinan besar akan sulit terhindar dari dinamika hoax atau penyebaran berita bohong. Menurutnya, Jika penyebaran hoax tidak dicegah maka ada 3 peristiwa besar yang kemungkinan akan terjadi.

“Pertama potensi akan terjadinya konflik. Baik konflik antar peserta, konflik antar pendukung maupun konflik sosial di masyarakat. Konflik bisa terjadi karena proses politik adu domba atau propaganda akibat hoax,” kata Liando dalam FGD Strategi Mencegah Hoax yang digelar Intelkam Polda Sulut, Jumat (01/12) di Manado.

Kedua, kata Liando, jika tidak di cegah maka berpotensi adanya delegitimasi hasil pemilu. Hal ini akan berbahaya, karena bisa saja pendukung atau tim pemenangan dari calon yang kalah akan membuat perhitutungan atas kekalahannya itu.

“Jikapun hasil pemilu dapat di terima, namun dukungan atas pemerintahan yang berkuasa sangat lemah akibat keyakinan masyarakat yang keliru karena penyebaran berita hoax, ” ujarnya.

Menurutnya, jika hoax tidak dicegah bisa jadi akan mempengaruhi pilihan publik atas salah satu calon. “Calon yang baik akan di anggap buruk. Pemilu yang seharunya bertujuan terpilihnya orang-orang baik maka, hoax akan mengubah terpilihnya calon-calon yang tidak baik, ” beber Liando dalam diskusi.

Ketiga, kata Liando, opini pemilih terhadap calon sehingga tidak dipilih. “Sebaliknya calon yang buruk akan dinilai baik sehingga mempengaruhi pilihan publik, ” terangnya.

Lanjut di Akademisi Unsrat ini memaparkan, terdapat empat pemicu terjadinya penyebaran berita hoax. “Pertama adanya kepentingan politik, “kata Liando.

Menurutnya, pemilu adalah kontestasi atau kompetisi. Sehingga semua peserta berusaha untuk menang. Banyak kandidat akan berusaha menghalalkan segala cara termasuk menyebarkan berita bohong.

“Kandidat yang dianggap memiliki banyak pendukung berpotensi menjadi sasaran informasi hoax. Banyak calon yang akan menggunakan metode black campaign untuk meruntuhkan kekuatan pesaing,” ungkap Liando.

Kedua ungkap Liando, karena kepentingan keuntungan bisnis. Semakin banyak pihak yang merespon postingan berita bohong maka akan menguntungkan pemilih media sosial.

“Selama ini banyak pihak yang diuntungkan dengan beirita-berita bohong sehingga berita-berita tersebut digandakan melalui penyebaran dalam berbagai aplikasi media sosial atau konten, ” katanya.

Ketiga, berita bohong menyebar karena ada media yang dimanfaatkan untuk penyebaraannya. Karna, hampir 80 persen pemilih menggunakan informasi melalui media sosial.

“Keempat karena ada pasar atau penerima manfaat baik utk pengetahuan sendiri atau bahan utk di sebar. Tidak mungkin hoax akan berkembang jika tidak ada pihak yang membutuhkan. Karena pihak yang membutuhkan banyak, maka produksi hoax terus berkembang setiap saat terutama pada tahapan pemilu, ” beber Liando.

Salah satu cara untuk mencegah adalah penegakan hukum. “Jika para pelaku kejahatan penyebaran berita hoax tidak di tindaki maka perbuatan ini akan terus berkembang, ” tegasnya.(bly)

Baca Juga:

Polda Diminta Usut Dugaan Korupsi Belanja BBM Fiktif di DLH Kota Bitung, Wenas : Pengembalian TGR Tidak Menghapus Proses Hukum 

Bitung, KOMENTAR-News - Polda Sulawesi Utara (Sulut) didesak untuk segera mengusut temuan terkait dugaan korupsi dalam pengelolaan anggaran bahan bakar minyak (BBM) di Dinas...

Artikel Terkait :

BPK Ungkap Masalah Signifikan Laporan Keuangan Pemkab Minahasa Tahun 2022, Ada Temuan Mengerikan di Sejumlah OPD

Tondano, KOMENTAR- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Sulut ...

James Karinda Daftar Cawabup

Minahasa, K - News -  Sekian lama dinanti, akhirnya...

Yosa Resmi Daftar Cabup Talaud di Kantor Nasdem

Talaud, KomentarNews - Tidak ingin dibodohi oleh program semu...

Gelar Sosialisasi di GMIM Tonsea Lama, Bawaslu Sulut Ajak Warga Gereja Awasi Pemilu 2024

Tondano, KOMENTAR Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melakukan sosialisasi pengawasan...

Sampelan Terima Surat Keputusan ‘Carateker’, KSPSI AGN Perkuat Konsolidasi di Sulut

Sulut, KOMENTARNEWS - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia...

Bawa Bantuan Pakai Perahu, Wilayah Matelu Tembus Lembeh

Bitung, K-News - Badan Pekerja Majelis Wilayah (BPMW) Manado...

KPU Sulut Terbaik Satu Pengelolaan Teknis Penyelenggaraan Pemilihan Tahun 2024

Sulut, KOMENTARNEWS - Masyarakat Sulut harus mengakui kinerja 5...

Terpopuler

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini