Lagi, Pemkab Minahasa Utara Bikin Dua Inovasi untuk Turunkan Angka Kasus Stunting

MINUT, KOMENTAR NEWS — Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut), di bawah komando Bupati Joune J. E. Ganda dan Wakil Bupati Kevin W. Lotulung, terus memperlihatkan keseriusan dalam menekan angka kasus stunting.

Kali ini dibuktikan lewat munculnya 2 inovasi terbaru yakni Aplikasi SIGAP Stunting dan Aplikasi Jaga MAHKOTA Minut yang dilaunching, Selasa (17/6/2025).

Adapun kegiatan peluncuran yang dipusatkan di JG Center itu, dipimpin langsung orang nomor 1 di bumi Klabat, Joune JE Ganda.

“Jadi, hari ini kita bersyukur boleh melaunching dua aplikasi inovatif yang dibuat oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Kabupaten Minahasa Utara) yang tujuannya ialah menurunkan angka stunting di Minahasa Utara,” kata Bupati JG, sapaan akrabnya.

Dijelaskannya, SIGAP Stunting merupakan aplikasi berbasis QField yang perannya adalah memantau lokasi anak stunting dengan memakai pola By Name By Address, yang akan digunakan oleh kader TPK.

“Tujuan aplikasi ini adalah untuk mendapatkan data real-time yang akurat, dan nantinya juga dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan dan intervensi terhadap anak stunting,” terangnya.

Bagaimana dengan Aplikasi Jaga Mahkota Minut? Dijelaskannya lagi, aplikasi ini dirancang dengan pola kerja edukatif dan informatif yang tujuannya ialah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan reproduksi.

“Jadi, aplikasi ini di dalamnya ada video, materi, dan fitur screening kesehatan reproduksi, yang sasarannya ialah  mengedukasi mulai dari anak usia remaja hingga seluruh lapisan masyarakat,” urainya.

Ia berharap, dengan 2 inovasi ini, angka stunting di kabupaten dengan 10 kecamatan ini bisa lebih ditekan lagi, bahkan boleh menyentuh angka 0 alias zero kasus.

“Tahun kemarin kita sudah buktikan bahwa kita mampu sehingga angka stunting yang kalah itu ada pada posisi 20,5 persen, boleh turun sampai 10.9 persen, dan itu ada di bawah target nasional yaitu 14 persen. Nah, dengan hadirnya dua inovasi ini, kita akan berusaha tekan lagi, kalau boleh sampai zero kasus,” sebut bupati yang kini dipercaya juga sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Kepala Daerah Seluruh Indonesia (APKASI) ini.

Di momen yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Minut, dr. Jane Symons, M.Kes, menambahkan, dibuatnya dua aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Minahasa Utara melalui pendekatan digital yang mudah diakses.

“Kita sudah bikin kemudahan, kita berharap ini dapat dimanfaatkan oleh semua masyarakat Minahasa Utara,” harapnya. (ein)