Jakarta, KOMENTARNEWS. Digitalisasi ekosistem EV ini merupakan hasil dari kemitraan strategis antara PLN dan berbagai produsen EV. Ke depan, PLN berencana untuk terus mengeksplorasi berbagai peluang dalam ekosistem EV guna mendukung target transisi energi pemerintah dan memperkuat ketahanan energi nasional.
Hal ini disampaikan Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo. “PLN telah bertekad untuk menjadi garda depan transisi energi dan ekonomi hijau dengan disertai komitmen kuat untuk mencapai NZE,” tandas Hartanto.
Kolaborasi PLN dalam penyediaan infrastruktur charging station ini pun didukung oleh Indonesia Battery Corporation (IBC). Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho yang turut menjadi pembicara dalam diskusi panel tersebut menyampaikan, PLN sebagai salah satu penyedia infrastruktur utama EV, sangat penting perannya dalam akselerasi ekosistem EV di Indonesia.
“Tentu saja PLN, salah satu penyedia infrastruktur terbesar, akan sangat penting,” kata Toto.
Selanjutnya, Toto optimis Indonesia berpeluang untuk menjadi pemain utama dalam industri EV global. Karena kita didukung oleh ketersediaan bahan baku nikel yang sangat melimpah yang merupakan salah satu bahan utama untuk pembuatan baterai.
“Seperti yang Anda ketahui, sumber daya kita adalah salah satu yang terbesar di dunia dan tidak banyak orang yang tahu ini, tetapi sebenarnya, hampir 50-60% bahan baterai atau baterai kendaraan listrik di dunia, sebenarnya berasal dari Indonesia,” pungkas Toto.(jou)