25.4 C
Manado
Minggu, Mei 25, 2025
BerandaBisnis VagansaDi COP29 Azerbaijan, PLN Paparkan Berbagai Inisiatif dan Strategi Pembiayaan Transisi Energi

Di COP29 Azerbaijan, PLN Paparkan Berbagai Inisiatif dan Strategi Pembiayaan Transisi Energi

Date:

Read More

KPU Minahasa Bakal Libatkan TNI-Polri Saat Distribusi Logistik

Tondano, K-NEWS.ID - KPU Minahasa telah menerima sebagian logistik...

Indosat Siap Berikan Layanan Terbaik Selama Natal dan Tahun Baru di Sulut

Tomohon, KOMENTAR. Trafik penggunaan data telepon seluler selama masa...

Dukung Pengembangan Bisnis Modern, PLN Teken Kerja Sama dengan 4 Startup

Jakarta, KOMENTAR. PLN Group meneken perjanjian kerja sama dengan...

Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

Jakarta, KOMENTARNEWS. PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global...

PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040

Baku, KOMENTARNEWS. PT PLN (Persero) siap mengawal target penambahan...

Baku, KOMENTARNEWS. PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya mendukung visi swasembada energi yang dicanangkan pemerintah melalui penggunaan energi bersih. Dalam Conference of the Parties (COP29) di Azerbaijan, perseroan memaparkan berbagai inisiatif pendanaan hijau untuk mendukung proyek yang berkaitan dengan transisi energi di tanah air.

Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral, Mari Elka Pangestu menyampaikan, Pemerintah Indonesia telah menginisiasi Global Blended Finance Alliance (GBFA) guna merangkul berbagai negara berkembang untuk berkolaborasi dalam pembiayaan transisi energi. Sejak diluncurkan di KTT G20, GBFA telah diikuti oleh beberapa negara seperti Perancis, Kanada dan Kenya.

“GBFA bertujuan untuk membantu pembiayaan sebagai upaya mengurangi perubahan iklim dan SDGs. Perkiraan (pembiayaan) untuk aksi iklim saja berkisar antara USD 1-2 triliun. Jika ditambahkan upaya SDGs ke dalamnya, jumlahnya akan mencapai sekitar USD 6 triliun,” ungkap Mari dalam Indonesian Pavilion Talkshow “Fostering and Enabling Innovative Climate Finance Mechanism” di COP29, Baku, Azerbaijan, Selasa (12/11).

Dalam hal ini, lanjut Mari, negara berkembang termasuk Indonesia harus merancang strategi untuk menyiasati gap pendanaan tersebut. Berdasarkan perhitungan Kementerian Keuangan, dibutuhkan sekitar USD 280 miliar untuk seluruh aksi iklim Indonesia hingga tahun 2030 yang hanya sekitar 30% bisa didanai anggaran negara, sehingga sisanya akan bersumber dari swasta dan sumber lainnya.

“Sebagaimana yang disampaikan Pak Hashim (Djojohadikusumo) dalam sambutannya kemarin, beliau menegaskan bahwa pemerintahan baru akan melanjutkan komitmen pemerintahan sebelumnya. Dan ini (GBFA), adalah salah satu komitmen yang kami harap dapat dilanjutkan,” imbuh Mari.

Sementara itu Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly mengungkapkan bahwa PLN sebagai tulang punggung kelistrikan di Indonesia telah secara konsisten menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan dana investasi hijau untuk mendukung visi swasembada energi. Oleh sebab itu, PLN terus menggalang pembiayaan hijau dari lembaga publik, bilateral, multilateral hingga swasta.

Dalam konteks ini, PLN telah merancang beberapa inisiatif pembiayaan hijau, salah satunya melalui penyusunan Sustainable Linked Financing Framework (SLFF) dan Green Financing Framework (GFF).

Sinthya memaparkan bahwa PLN telah merancang strategi pendanaan proyek energi hijau dalam transisi energi di tanah air. PLN menargetkan pengembangan pembangkit 75% berbasis energi terbarukan. Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan pendanaan yang diperkirakan mencapai lebih dari USD 100 miliar hingga 2033.

“Untuk memperoleh pembiayaan transisi energi, salah satu yang paling utama menurut perspektif PLN adalah menyiapkan proyek yang tepat. Kami punya ratusan daftar proyek mulai dari pembangkitan, transmisi dan distribusi, termasuk juga smart grid,” papar Sinthya.

Sinthya juga menambahkan bahwa PLN akan terus mengeksplorasi berbagai opsi pendanaan, baik melalui kerja sama dengan pemberi pinjaman internasional maupun sumber daya lokal untuk memastikan transisi energi berjalan sesuai rencana. Beberapa partner institusi keuangan yang memberikan dukungan untuk transisi energi PLN di antaranya World Bank, Asian Development Bank (ADB) hingga Just Energy Transition Partnership (JETP).

“Dalam dua tahun terakhir, kami telah mendapatkan sekitar USD 2,9 miliar, dan saat ini kami sedang berdiskusi dengan ADB untuk pembiayaan sekitar USD 4,8 miliar. Kami juga tengah berbicara dengan beberapa investor lain dan total potensi pendanaan yang sudah kami miliki saat ini sebesar USD 46,9 miliar,” pungkas Sinthya.(jou)

Baca Juga:

Artikel Terkait :

Terus Dukung Hilirisasi Industri, PLN Operasikan Transmisi Baru 150 kV untuk Smelter Ceria Group di Kolaka

Kolaka, KOMENTARNEWS. PT PLN (Persero) berhasil melaksanakan energize atau penyalaan pertama...

PLN Raih Penghargaan dari Local Media Summit 2024, Konsisten Dukung Perkembangan Media di Daerah

Jakarta, KOMENTARNEWS. PT PLN (Persero) kembali meraih penghargaan dalam...

Pemerintah Pertahankan Tarif Listrik Triwulan III, PLN Pastikan Jaga Mutu Pelayanan

Jakarta, KOMENTARNEWS. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya...

Dorong Pembangunan ASEAN Power Grid, Dirut PLN Tekankan Pentingnya Sinergi Antarnegara di Kawasan

Singapura, KOMENTAR. PT PLN (Persero) terus mendorong pengembangan sistem...

PLN Suluttenggo Kembangkan EBT di Destinasi Wisata Bunaken

Manado, KOMENTARNEWS. PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Tengah,...

PLN Pastikan PLTD Siladen di Bunaken Siap Menjadi Pilot Project Digitalisasi Pembangkit di Manado

Manado, KOMENTAR. PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi...

Merajut Harapan, Program Jasa Raharja dan BerdayaBareng Beri Pelatihan bagi Kelompok Marginal di Manado

Barometer.co.id-Manado. Program Merajut Harapan Bersama Jasa Raharja yang bekerjasama...

Terpopuler

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini